Cara Menghitung Nilai dan Harga 1 Bitcoin

Harga 1 Bitcoin

Bitcoin adalah mata uang kripto yang tidak ada bentuk fisiknya, cuma digital saja. Bitcoin dibuat pakai sistem blockchain yang segala transaksi di simpan secara aman tanpa bisa di ganggu gugat. Setiap Bitcoin yang dibeli, dijual, atau ditransaksikan itu bisa dilacak lewat internet. Fungsi bitcoin ini adalah sebagai alat pembayaran, namun karena banyak orang yang menggunakannya sebagai alat transaksi atau tukar-menukar mata uang suatu negara, maka harga bitcoin menjadi lebih tinggi.

Dalam menghitung nilai bitcoin sendiri tidaklah mudah, Anda butuh perhitungan yang benar. Untuk mengetahui nilai dari satoshi ke bitcoin, yaitu 10000 satoshi berapa rupiah. Ketika Bitcoin telah naik ke angka 8000, anda tinggal mengalikan jumlah btc dengan jumlah satoshi. Jumlah bitcoin yang dihasilkan x harga bitcoin (idr) = total rupiah. Jadi, jika anda memiliki 22.681 satoshi maka setara dengan 0.00022681 btc.

Banyak orang yang tidak menyadari bahwa mata uang bekerja seperti Bitcoin, jika Anda sedang memegang koin atau uang kertas Rupiah di tangan Anda saat ini, pada saat yang bersamaan ada jutaan orang yang melakukan jual beli Rupiah, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Jadi walaupun Anda merasa harga mata uang Anda cenderung stabil, sebenarnya harga Rupiah tersebut sudah berubah secara terus menerus.

Alasan mengapa harga Bitcoin fluktuatif dibandingkan mata uang lainnya adalah tidak adanya satupun entitas yang bisa mengontrol harga Bitcoin. Hal ini karena harga Bitcoin ditentukan oleh semua orang yang memiliki coin (berapapun jumlahnya). Jika Anda memiliki Bitcoin, Anda termasuk salah satu orang yang menentukan harga Bitcoin. Jika Anda tiba-tiba menjual semua Bitcoin, maka harga akan bergerak turun (karena penawaran/supply bertambah). Anda telah berkontribusi pada jumlah permintaan (demand) Bitcoin.

Oleh karena itu, jika Anda lihat saat ini harga bitcoin sedang turun hal tersebut karena demand atau permintaan belum terlalu tinggi. Ketika permintaan Bitcoin sudah mulai banyak kembali, maka harga Bitcoin bisa mencapai titik tertingginya kembali yaitu sekitaran angka 900 juta sampai 1 milyar rupiah. Jadi anda harus mempersiapkannya terlebih dahulu dengan cara membeli dari sekarang agar tidak ketinggalan. Untuk membeli Bitcoin (BTC) anda bisa menggunakan aplikasi Luno ya..

 
 

 

 

Mengenal Altcoin Sebagai Aset Digital Baru

Mengenal Altcoin Sebagai Aset Digital Baru

Mengenal Altcoin Sebagai Aset Digital Baru

Banyak dari Anda yang mungkin sering menanyakan, apa itu altcoin? Pada artikel ini kita akan membahas informasi seputar pengertian altcoin dan jenis-jenisnya. Alticoin adalah semua aset digital yang bukan Bitcoin. Alt berasal dari kata “Alternatif,” jadi pada dasarnya itu berarti pilihan selain Bitcoin. Saat ini, ada lebih dari 5.000 Altcoin di pasar. Mirip dengan Bitcoin, kamu dapat memperjualbelikan Altcoin dan menghasilkan keuntungan juga. Volume perdagangan Altcoin mencapai 35% dari kapitalisasi pasar perdagangan aset digital pada April 2021. Altcoin memiliki beragam perbedaan dari berbagai sisi dengan Bitcoin. Ada yang menggunakan model ekonomi yang berbeda, ada juga yang menggunakan cara distribusi koin yang berbeda termasuk salah satu jenis koin yang dibagikan secara gratis kepada seluruh warga negara di sebuah negara.

Selain keberagaman yang ditawarkan, salah satu alasan kenapa altcoin kerap dijadikan pilihan investasi selain Bitcoin adalah karena harganya. Ada kalanya Bitcoin mengalami penurunan harga sementara Ethereum atau Ripple justru berhasil naik. Di saat-saat seperti inilah altcoin berperan sebagai penyelamat bagi para trader. Dengan menginvestasikan uangnya ke aset lain selain Bitcoin, para trader bisa mengurangi risiko kehilangan uang mereka seandainya harga aset yang mereka beli turun. Konsepnya persis dengan diferensiasi aset untuk menjaga Anda dari kehilangan harta karena hanya memiliki 1 jenis penyimpanan saja. Meski ada altcoin yang sukses menyaingi nama besar Bitcoin, banyak juga di antara altcoin-altcoin ini yang sama sekali tidak menawarkan keuntungan apa-apa. Selain itu, sebagian besar dari altcoin juga berfungsi sebagai alat pembayaran dengan sistem peer-to-peer yang terdesentralisasi (disimpan di banyak tempat), mempunyai mekanisme kecepatan transaksi yang lebih cepat, dan lebih banyak privasi pada pengguna dibandingkan aset kripto yang lain.

Untuk melihat perbedaan bitcoin dan altcoin, mari kita bahas secara sederhana satu persatu: Litecoin merupakan versi lebih sederhana dari bitcoin. Perbedaan antara bitcoin dengan litecoin ada beberapa macam, yaitu litecoin memiliki persediaan koin sebanyak 84 juta dibandingkan bitcoin yang memiliki persediaan sebanyak 21 juta. Kemudian dari segi proses penghasilan blok, litecoin mampu menghasilkan blok dalam waktu 2,5 menit. Empat kali lebih cepat dari bitcoin yang memerlukan waktu 10 menit. Seperti yang kita tahu, altcoin diciptakan menggunakan formula dan mekanisme yang mirip dengan bitcoin. Perbedaan yang dimiliki masing-masing altcoin adalah ciri khas dan bentuk dari penyempurnaannya. Lantas, sebenarnya aset kripto mana yang lebih aman? Bitcoin atau altcoin? Seluruh aset kripto di build berdasarkan teknologi blockchain yang secara sederhana menerapkan sistem peer to peer yang terdesentralisasi di mana memiliki tingkat keamanan tinggi. Apabila seseorang ingin membobol bitcoin misalnya, ia berarti harus membobol setidaknya lebih dari 1 juta komputer user yang bekerja sebagai miners (server)

Mengenal Apa itu Blockchain dan Cryptocurrency

Mengenal Transaksi Blockchain Pada Cryptocurrency
Mengenal Transaksi Blockchain Pada Cryptocurrency

Blockchain adalah suatu system digital yang digunakan untuk penyimpanan catatan mata uang kripto. Dimana informasi digital yang disimpan pada setiap blok di sepanjang rantai dapat berisi detail seperti tanggal, waktu, jumlah, dan siapa saja yang melakukan transaksi tersebut. Untuk membedakan antara blok dalam rantai digital ini, harus memiliki pengidentifikasi spesifik yang dikenal sebagai hash yang merupakan pelacak digital yang bisa mengetahui darimana alamat tersebut berasal dalam pembelian cryptocurrency. Ada 5 langkah kunci yang menjelaskan secara detail bagaimana blok baru ditambahkan ke blockchain. Jika anda membeli atau menjual Bitcoin misalnya, ini adalah bagaimana proses itu akan terjadi dan kami dapat menjelaskannya dalam istilah yang lebih sederhana seolah-olah anda membeli kopi di kafe, berikut masksudnya :

  • Transaksi

Langkah pertama adalah sesuatu yang benar-benar terjadi, seperti membeli susu almond kemasan kecilmu. Kamu melangkah ke konter, memberitahu namamu, dan melakukan pemesanan. Untuk cryptocurrency seperti Bitcoin, itu akan terjadi pada pertukaran cryptocurrency atau ketika kamu mentransfer Bitcoin di antara dompet cryptocurrency saat kamu membeli di bursa, danamu cenderung bercampur dengan orang lain dan catatan pertukaran yang memiliki apa daripada membuat catatan pada blockchain. Tetapi ketika kamu mentransfer cryptocurrency antara dompet, maka kemungkinan itu akan direkam di blockchain.

  • Verifikasi

Untuk banyak jenis transaksi, ada figur otoritas yang bertugas mengawasi transaksi. Saat kamu menggesek kartumu untuk latte itu, info tersebut beralih dari perusahaan kartu kreditmu ke pemroses pembayaran kedai kopi untuk memastikannya sah. Atau jika kamu membayar dengan tagihan $ 50, kasir dapat melayangkan dana umum General Grant seketika untuk memastikan itu nyata. Dengan cryptocurrency, jaringan komputer terdesentralisasi di seluruh dunia memverifikasi transaksi saat kamu mentransfer crypto di antara dompet ini adalah salah satu cara banyak cryptocurrency didesentralisasi melalui proses verifikasi).

  • Note

Kedai kopi itu harus melacak semua latte yang mereka jual dan uang yang mereka bawa, jadi mereka menambahkannya ke buku catatan mereka. Transaksi Blockchain memiliki kebutuhan yang sama, sehingga info dari transaksi (jumlah, waktu) dicatat pada blok. Bahkan, banyak transaksi seperti milikmu dapat direkam pada satu blok dalam blockchain.

  • Identifikasi

Buku catatan kedai kopi itu tidak banyak membantu jika tidak terorganisir, sehingga pemilik toko mungkin menyimpannya dalam tumpukan dengan tanggal yang ditandai dengan jelas. Atau jika mereka menggunakan sistem komputer, mereka mendapatkan info keuangan setiap bulan yang diidentifikasi dengan rapi pada setiap file. Untuk blockchain, dengan begitu banyak blok virtual yang mencakup setiap transaksi, kemampuan untuk mengidentifikasi masing-masing sangat penting, sehingga masing-masing diberi hash – kode identifikasi khusus sendiri.

  • Penyimpanan

Dengan setiap bulan yang lewat, kedai kopi kemudian akan menempelkan buku catatan fisik mereka di ruang belakang untuk diamankan atau dapat menempatkan semua file digital transaksi dalam satu file komputer. Untuk blockchain, setelah masing-masing blok menghasilkan hash, itu ditempatkan ke dalam blockchain sebagai catatan dari semua lima langkah yang baru saja kita bahas.

Istilah - Istilah Dalam Dunia Cryptocurrency

Fitur Dalam Aplikasi Cryptocurrency
Fitur Dalam Aplikasi Cryptocurrency

  • Transfer instant secara peer to peer. Peer-to-peer sendiri artinya Bitcoin berjalan tanpa memiliki server pusat. Server penyimpanannya bersifat desentralisasi dan terdistribusi—dibagi ke berbagai server yang dijalankan oleh setiap pengguna yang terhubung ke dalam jaringan.

  • Transfer ke mana saja Tidak seperti emas, Bitcoin bisa dikirimkan kemana saja dalam hitungan detik, kapanpun dan darimanapun yang Anda mau. Pengiriman dengan Bitcoin bisa terjadi hanya dengan modal sebuah smartphone dan koneksi internet.

  • Biaya transfer sangat kecil. Biaya pengiriman pun bisa dihilangkan sampai gratis, namun untuk mempercepat transaksi, biasanya dompet Bitcoin Anda akan memotong biaya sekitar 500 – 3,000 rupiah, tidak peduli berapa jumlah bitcoin yang dikirimkan.

  • Transaksi bersifat irreversible, artinya sekali ditransfer tidak bisa dibatalkan. Bitcoin diberikan ke tangan orang lain, transaksi tidak dapat dibatalkan kecuali orang itu bersedia mengirimkan Bitcoinnya kembali;

  • Transaksi bitcoin bersifat pseudonymous. Semua transaksi yang pernah dilakukan sekaligus saldo Bitcoin yang dimiliki seseorang bisa kita lihat, namun kita tidak tahu siapa pemilik alamat Bitcoin tersebut bila si pemilik tidak memberitahukannya. Setiap pengguna Bitcoin sebenarnya bisa memilih apakah namanya ingin dimunculkan atau tidak, namun meskipun si pengguna ingin merahasiakan identitasnya, semua transaksinya tetap tercatat dan dapat dipantau oleh publik.

  • Bitcoin tidak dikontrol oleh lembaga atau pemerintah apapun. Bitcoin yang menggunakan database Blockchain tidak dikontrol oleh suatu pihak, melainkan sangat terbuka untuk umum sehingga mustahil bagi seseorang untuk memalsukan transaksi di Blockchain. Seluruh transaksi tercatat secara live, transparan, dan tersebar ke jutaan server. Mereka yang ingin mengubah atau memalsukan data transaksi Bitcoin, harus meretas jutaan server tersebut di saat yang bersamaan.

  • Jumlahnya terbatas. Suplai Bitcoin hanya akan ada 21 juta Bitcoin di seluruh dunia. Sistem penciptaan Bitcoin yang terus berkurang setiap 4 tahun sekali ini menyerupai sistem ekonomi berdasarkan deflasi dan dengan makin terbatasnya supply bitcoin, harga bitcoin cenderung naik.